Rabu, 21 Oktober 2020

PEMANFAATAN LAB MAYA DENGAN MODEL FLIPPED CLASSROOM

Flipped Classroom merupakan model atau metode belajar yang meminimalkan peran Guru, sehingga pusat pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Pada kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hanya peserta didik yang mandiri dan mau menghadapi tantanganlah yang akhirya dapat mengikuti pembelajaran secara daring dengan baik.

Flipped Classroom menggunakan proses pembelajaran terbalik, umunya peserta didik mendapat informasi atau materi di sekolah lalu mengerjakan tugas di rumah. Maka dengan model ini justru peserta didik menyiapkan dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum kegiatan pembelajaran di kelas, baru ketika di dalam kelas peserta didik mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari di rumah untuk menyelesaikan tugas atu kegiatan di sekolah.

Model ini saya terapkan pada peserta didik saya kelas XII MIPA, dengan menggungakan sistem blanded learning, yaitu pembelajaran terpadu dengan menggunakan metode sinkronus dan asinkronus. Kegiatan asinkronus saya lakukan dengan menggunakan google classroom sementara kegiatan sinkronusnya saya mencoba mengaplikasikan dengan video converence dengan platfrom zoom meeting. 

Di kelas XII semester satu terdapat beberapa materi yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan di laboratorium. Bukan kimia namanya kalau tidak ada percobaan. Lalu bagaimana kami melaksanakan kegiatan praktikum? Rumah Belajar ternyata punya solusinya.

Pada Portal rumah belajar, seperti artikel yang sudah saya ulas sebelumnya terdapat fitur laboratorium virtual yang bermanfaat untuk melaksanakan simulasi praktikum. Kali ini saya terapkan pada materi Sel Elektrolisis. 

Penasaran bagaimana implementasinya ? simak vlog saya di bawah ini atau silahkan mampir di channel youtube saya untuk melihat video lebih lengkap. Klik di sini untuk nonton langsung di youtube saya. 


Jangan lupa like dan komen membangun ya ! Kalau dirasa bermanfaat silahkan di share, dan bagi yang belum silahkan subscribe ya agar kita bisa saling berbagi informasi bermanfaat untuk pendidikan.

Merdeka Belajar, Rumah  Belajar Portalnya, Maju Indonesia
Rumah Belajar, Belajar di mana saja, Kapan saja, Dengan Siapa saja

#PembaTIK
#PembaTIK2020
#RumahBelajar
#Level4berbagi


BERBAGI DI RUMAH SENDIRI


Sosialisasi Pemanfaatan Rumah Belajar di Sekolah sendiri ternyata tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan yang direncanakan. 

Setelah beberapa kali merencanakan selalu saja ada sebab musabab yang menjadikan kegiatan tidak dapat kami selenggarakan sekali waktu. Namun, bukan Sahabat Rumah Belajar namanya kalau tidak bisa menciptakan peluang dan kesempatan untuk berbagi. Tanggal 20 Oktober 2020, ada kegiatan kolektif di sekolah kami yakni Rapat Kordinasi dalam rangka persiapan visitasi Sekolah Adiwiyata Provinsi. Kesempatan itulah yang saya ambil celahnya untuk menguatkan kembali apa yang sudah pernah saya sharingkan dengan teman sejawat kami sebelumnya. Dokumentasi undangan terlampir.

Pelaksanaan koordinasi tentu saja menghadirkan seluruh Bapak Ibu Guru serta karyawaan, maka dengan menyampaikan maksud hati saya, jadilah undangan rapat yang disebarkan tanggal 19 Oktober 2020 itu ditambah agenda sosialisasi Pemanfaatan Rumah Belajar kepada Bapak dan Ibu Guru serta karyawan yang beraktifitas harian di satu-satunya Sekolah tingkat atas yang berstatus Negeri di Kecamatan Plumpang tersebut.

Pertemuan kami awali jam 08.00 WIB sesuai undangan yang tertera, dengan dibuka oleh Bapak Nuril Huda selaku pengatur jalannya pertemuan. Setelah itu Ibu Sri Mirah, S.Pd Kepala Sekolah kami menyampaikan kata pengantar dan sambutannya. Di hadapan para Guru lain, beliau dengan tegas menyatakan dukungannya atas kegiatan PembaTIK yang saya ikuti selama ini serta memotivasi penuh kegiatan berbagi yang saya laksanakan, baik di lingkungan internal sekolah maupun di luar sekolah.

Agar pembahasan persiapan visitasi kami laksanakan dengan leluasa, maka saya diberikan kesempatan terlebih dahulu untuk melakukan presentasi. Hanya saja, lagi-lagi kondisi kurang mendukung, karena tiba-tiba listrik padam dan saya tidak bisa dengan gamblang menampilkan apa yang hendak saya sampaikan di LCD Projector. Serupa pepatah " Tak ada rotan akar pun jadi " maka saya manfaatkan laptop yang saya bawa, sambil pelan-pelan memandu Bapak dan Ibu Guru yang kenal sama sekali fitur dan cara pemanfaatan Portal Rumah Belajar.

Sharing berlangsung singkat namun mengena, karena akhirnya beberapa Bapak Ibu yang semula ragu, ikut mengeksplorasi layar ponselnya untuk menjelajah fitur rumah belajar lebih jauh.

Pukul 09.00 dilanjurkan dengan pembagian tugas dalam rangka persiapan menyambut tamu Dinas Lingkungan Hidup dan tim dari Provinsi tanggal 27 Oktober mendatang.

Semoga kegiatan kami selalu lancar, dan meninggalkan momen berupa pengalaman dan pengetahuan berharga yang tidak pernah dapat kami beli.

Link dokumen daftar hadir dapat dilihat di sini.

Berikut adalah sebagian dokumentasi kami saat sharing terkait Rumah belajar dan cara memanfaatkannya dama pembelajaran.




Merdeka Belajar, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Rumah Belajar, Belajar di mana saja, Kapan saja , Dengan Siapa saja


#Merdekabelajar

#PembaTIK

#PembaTIK2020

#Level4berbagi

Selasa, 20 Oktober 2020

WEBINAR INOVASI

 


Senin, 19 Oktober 2020 adalah hari yang luar biasa buat saya. Ada tiga kegiatan webinar estafet yang saya jalani bersama teman-teman Sahabat Rumah Belajar 2020. Awalnya hanya merencanakan dua buah kegiatan dengan SRB Jawa Timur, yakni pagi jam 10.00 dan sore jam 15.30 WIB. Tapi rezeki tak bisa ditolak, ditanggah-tenggahnya datanglah permintaan kolaborsi berbagi dengan SRB 6 Provinsi yang sudah saya ceritakan pada artikel sebelumnya. 
Bagaimanapun sekali layar terkembang, pantang untuk berbalik arah, jadilah dengan tenaga ekstra saya harus menjalani ketiganya dengan tanpa berat sebelah.
Sayangnya saat waktu menujukkan pukul 15.30 WIB Kegiatan Obrolan dengan SRB dan DRB tersebut belum usai. jadilah saya memberanikan diri untuk undur diri terlebih dahulu, karena akan menyajikan materi pada Webinar yang sudah saya rencanakan dengan ketiga sahabat saya yang sama-sama dari Jawa Timur. 


Setelah pukul 15.35 saya sudah berhasil memasuki room meeting, untuk persiapan berbagi yang ke tiga dengan menggunakan Laptop HP yang saya miliki. Karena kami berempat akan saling bergantian menyampaikan materi maka saya mohon izin sebagai penyaji yang terakhir.
Pemateri Pertama adalah Ibu Renita Erdiana dari SMK N 1 Badengan, Kabupaten  Ponorogo. Materi inovasi yang disajikan berjudul Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Model Discovery Learning disampaikan secara singkat namut jelas oleh beliau.


Dilanjutkan dengan Bu Wiwin Triaawandari  dengan sajian mengenai integrasi Kelas Maya dengan Sumber Belajar dan Bu Puspita Andriyanti menyampaikan judul Pemanfatan Sumber Belajar MPI  Dalam Materi Gerbang Logika. 
Dan saya sebagai penutup menyampaikan Penggunan Lab Maya Pada Materi Sel Elektrolisis dengan Model Flipped Classroom. 



Kegiatan tersebut berlangsung singkat karena tidak terlalu banyak audien yang bertanya dan menyapaikan diskusinya, 
Ternyata berbagi untuk indah, semakin banyak kita berbagi sebenarnya akan semakin memperkaya pengalaman.

Link Presensi dan pendaftaran dapat dilihat disini.

Apa itu Kaledo ?


Kaledo adalah makanan khas dari Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah tepatnya di kota Palu. Kaledo merupakan akronim dari kaki lembu Donggala. Makanan ini mirip dengan sup buntut, sup kaki lembu tersebut tidak disajikan dengan nasi seperti umumnya makanan Indonesia, melainkan dengan ubi. Kali ini saya tidak akan membahas dan mengukas lebih detail tentang bagaimana rasa dan menariknya makanan ini lho! 
Istilah ini kemudian kami adaptasi untuk nama kegiatan berbagi peserta PembaTIK level 4 yang dikenal dengan sebutan Sahabat Rumah Belajar (SRB) dengan para Duta Rumah Belajar atau DRB tahun 2017 dari 6 Provinsi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,  Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan KAlimantan Utara. Kaledo kami memiliki kepanjangan Kita Lanjutkan Lebih Dekat Dengan Obrolan, mantap bukan ?
Kegiatan kami selenggarakan dalam bentuk berbagi pengalaman antar sesama SRB dan DRB, diawali dengan paparan serta motivasi luar biasa oleh Kepala Pengembangan Teknologi Pendidikan (PTP) Pusdatin, Bapak Gogot Suharwoto, P.hd. Yang mengatur jalannya kegiatan yaitu Bapak Yandhu Ardiansyah sebagai host serta Ibu Elis N Hasibuan, keduanya merupakan SRB tahun 2020 dari Provinsi Sulteng.


Diawali sejak pukul 14.30 WITA atau setara dengan 13.30 WIB, Senin 19 Oktober 2020 obrolan tersebut berlangsung santai namun penuh makna. Satu persatu DRB dan SRB dari tiap-tiap Provinsi menyampaikan pengalaman - pengalaman menarik, tantangan maupun hikmah yang didapatkan sebagai peserta PembaTIK baik selama kegiatan maupun ketika sosialisasi.
Masing-masing Provinsi mempunyai kendalanya tersendiri, dari sharing tersebut tanpa sadar banyak hal yang harus kami syukuri dari keberadaan kami saat ini.
Semoga kegiatan berbagi tetap bisa kami laksanakan tidak sekedar untuk menunaikan tugas level 4, tapi sudah menjadi bagian dari tanggung jawab kami untuk memajukan pendidikan di Indonesia.



Merdeka Belajar, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia.
Rumah Belajar, Belajar di mana saja, Kapan saja, Dengan siapa saja.
#PembaTIK
#PembaTIK2020
#Level4
#Level4berbagi
#RumahBelajar 

Daftar hadir kegiatan bisa cek di sini

Senin, 19 Oktober 2020

KOLABORASI PANCAGATI


Pancagati menurut kebahasaan terdiri dari dua kata yaitu "panca" dan "gati". Panca adalah istilah yang menunjuk mankan lima dan gati berarti siap. Kali ini Senin 19 Oktober 2020 Kami lima  orang Sahabat Rumah Belajar Jawa Timur melaksanakan sosialiasi mengenai inovasi pembelajaran yang telah kami lakukan selama pandemi mengggunakan Portal Rumah Belajar. 

Kami berlima terdiri dari Bu Evin Andriani dari SMKN 8 Jember yang berperan sebagai host, Bu Galih Harsul Lisanti yang mengatur jalannya webinar sebagai moderator dari SDN 3 Mojosari Tulungagung serta tiga orang Panelis Ibu Noor Hayati , Ibu Faria Masrikanah dan tentu saja saya Anita April Yani.

Kegiatan Sosialisasi itu kami selenggaran dengan metode tatap maya melalui youtube menggunakan platform streamyard. Karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah flesibilbel untuk mengubah tampilah layout. Kita bisa mengatur siapa yang muncul di layar streaming, apakah smeuanya atau bergantian sesuai dengan materi atau topik yang sedang dipresentasikan. Panelis bisa di atur muncul di layar sevara keseluruhan atau dibiarkan di belakang layar. Saat Panelis tidak sedang berbicara, bisa di setting di belakang layar sehingga gambar dan suara tidak muncul di tampilan. Selain itu streammyard mudah digunakan.



Setelah Webinar ini di buka oleh Host, berikutnya Moderator memperkenalkan diri dan tentu saja mengenalkan para Panelis secara bergantian. 



Pemateri pertama adalah Bu Noor Hayati, Guru Biologi dari SMA 1 Boyolangu Tulungagung. Beliau mengenalkan tentang Portal Rumah Belajar, bagaimana cara mengakses dan menggunakannya. Fitur yang ada di dalamnya pun diulas secara detail, tidak hanya fitur utama saaja tapi juga fitur -fitur tambahan tidak terlewat satupun dari pemaparannya. Di sampaikan secara runtut, detail dan cukup gamblang oleh beliau. Setelah lebih 15 menit  beliau mengakhiri presentasinya dengan salam dan ucapan terimaksih.



Moderator mengambil alih, dan memberikan kesempatan Pemateri kedua untuk menyampaikan pengalaman Ibu Faria Masrikanah, Guru TK Muslimat NU 82 Nurul Fityan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Dari sharing yang beliau sampaikan ternyata Rumah Belajar sangat bermanfaat untuk pembelajaran di Pendidikan Usia Dini (PAUD) dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning Guru yang ramah dan banyak senyum tersebut menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan serta fitur Rumah Belajar apa saya yang bisa dimanfaatkan tidak lupa juga produk dan hasil pembelajaran yang telah didokumentasikan disampaikan kepada audion dengan cukup menarik.

Setelah Moderator mengambil alih kembali kendali Webiner, selanjutnya tiba giliran saya untuk menyampaikan hasil implementasi dan inovasi saya dengan menggunakan Rumah Belajar. Saya menggunkan judul materi Kimia Asyik dengan Edugame. Sayangnya saat saya mulai presentasi saat itu pula saya mengalami trouble pada jaringan internet yang saya gunakan. Karena kami adalah Pancagati, maka Moderator dan Host yang selalu siap itu, siap membackup kami untuk mengambil alih smenetara saya menyelesaikan masalah dengan trouble signal yang saya alami. Kurang lebih 5 menit baru bisa saya selesaikan setelah saya berganti jaringan menggunakan teethering dari ponsel yang saya gunakan. 

Dengan perasaan bersalah  karena hampir mengacaukan acara saya sendiri, saya melanjutkan presentasi. Dalam forum itu saya menyampaikan bahwa untuk menyajikan pembelajaran Kimia yang menarik dan dapat memotivasi siswa maka  salah satu alternatifnya adalah menggunakan media pembelajaran yang kekinian dalam hal ini adalah Permainan Courier Go yang merupakan Produk Edugame dari Rumah Belajar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sesi tanya jawab berlangsung melalui menti meter yang kemudian di bacakan oleh Moderator satu persatu dan tentu saja kami jawab bergantian sesuai dengan materi yang telah kami sampaikan tadi. Alhamdulillah meski pengunjung datang silih berganti akan tetapi secara keseluruhan yang mengikuti cara kami tidak mengecewakan. Untuk melihat daftar peserta yang mengikuti live streaming kami bisa diklik di sini,

Tepat pukul 11.25 Live youtube kami akhiri, yang kemudian kami lanjutkan dengan koordinasi di belakang layar. Melakukan inovasi itu tidak mudah, berbagi juga bukan tanpa kendala. Tapi kami yakin bahwa selama yang kami lakukan demi kebaikan maka akan selalu ada jalan.

Merdeka Belajar, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Rumah Belajar, Belajar di mana saja, Kapan Saja, Dengan Siapa saja.


#PembaTIK

#PEmbaTIK2020

#rumahbelajar

#merdekabelajar

#Level4

#berbagiinovasi






Sabtu, 17 Oktober 2020

SEKALI DAYUNG, DUA TIGA PULAU TERLAMPAUI

Sabtu, 17 Oktober 2020


Jarum di jam tangan berdetak menunjuk angka 12.30, saya baru saja melepas penat selepas perjalanan pulang dari sekolah tempat saya mengabdikan diri 8 tahun terakhir. SMAN 1 Plumpang, sudah mulai melaksanakan kegiatan tatap maya terbatas. Untuk itulah saya harus pandai mengatur waktu dan perhatian untuk anak didik di sekolah, anak didik yang sedang belajar di rumah dan tentu saja anak-anak biologis saya yang juga merasakan kegiatan belajar secara tatap maya.

Selepas sholat dhuhur, sekeder membuat whatsapp masangger untuk memeriksa pesan masuk yang belum terbaca selama 50 menit perlajalan saya tadi. Jemari saya berhenti pada Grup Wali murid SD Plus At-Taqwa, kemudian membuka informasi yang disampaikan Oleh Ustadzah Zulfa selaku Wali Kelas IV bahwa Sabtu tanggal 17 Oktober kami diminta hadir di sekolah untuk menerima laporan belajar putra-putri kami selama setengah  semester tahun ajaran 2020-2021. 

Dari undangan tersebut muncullah inisiatif saya untuk berbagi dengan Orangtua dari teman-teman sekelas anak saya, secara personal saya menyampaikan izin kepada Kepala SD Plus At-Taqwa sore itu melalui chat juga. Akhirnya tidak hanya untuk walimurid daja, justru top manajer sekolah berbasis pendidikan Agama Islam itupun menyambut dengan terbuka untuk sosialisasi dengan para pengajar di Sekolah itu. Rezeki yang luar biasa bagi saya.

Jumat, 16 Oktober 2020 saya datang ke kantor SD untuk berkordinasi lebih jauh terkait kegiatan yang kami rencanakan. 



Sekolah SD Plus At Taqwa telah menerima penghargaan juara II sebagai Sekolah Tangguh Corona setingkat SD di Kabupaten Lamongan. Selain itu berdasarakna informasi terkini mengenai perkembangan jumlah kasus Corona di Kecamatan Brondong yang sudah berubah menjadi zona hijau, maka kami bersiap menerima peserta didik untuk pembelajaran tatan muka terbatas. Di awlai dengan mengundang wali murid dalam pertemuan ini, tentu tetap dengan menerapkan protokol kesehata berupa kegitan cuci tangan, penyedian Hand Sanitizer dan wajib menggunakan masker.
Alhamdulillah sosialisasi pemanfaatan fitur Rumah belajar kepada sejumlah 30 walimurid kelas IV berjalan penuh antusiasme, banyak diantaranya yang lansung instal aplikasi di tempat dan berkonsultasi secara langsung.
Kepada Wali murid saya hanya menjelaskan tentang fitur-fitur rumah belajar dan bagaimana memanfaatkan untuk pendampingan belajar dengan putra-putrinya. Sangat disayangkan kalau kuota belajar yang diterimakan ke peserta didik menjadi kurang bermanfaat, meskipun selama pembelajaran jarak jauh Ustadz-Ustadzah sudah menggunakan Video Pembelajaran akan tetapi saya sampaikan bahwa menambah referensi jauh lebih baik, bahkan di sumber belajar tidak terbatas hanya konten dalam bentuk video saja tapi juga dalam bentuk permainan yaitu berupa konten Web. 
Salah satu Walimurid menanyakan solusi belajar dan saran menimbulkan minat putrinya yang kurang tertarik dengan tayanagan video, tentu saja kami punya sumber belajar audio dan suara edukasi yang sangat sesuai untuk anak dengan tipe belajar audio.
Berikut daftar hadir Walimurid yang mengikuti sosialisasi beserta dokumentasi kegiatan hari ini.





Setelah semua walimurid kelas IV menerima rapot dan informasi terkait perkembangan putra-putrinya. Tiba giliran Asatidzah bersiap bertukar informasi tentang pengalaman belajar selama pandemi. Meski kami mengajar di tingkatan sekolah berbeda akan tetapi bukan Rumah Belajar namanya kalau tidak bisa menjawab kebutuhan kegiatan belajar dari SD, SMP, SMA, SMK bahkan SLB.



Saya menyampaikan tentang Pemanfaatan Edugame untuk pembelajaran, dengan menampilkan fitur tersebut saya menunjukkan Game Pilah Paket Courier Go, game tersebut saya manfaatkan untuk pembelajaran Kimia materi Sistem Periodik Unsur. Sementara  untuk pembelajaran SD saya menawarkan beberapa game lain yang bisa diguanakan sesuai materi yang sedang diajarkan, diantaranya Petualangan Antariksa Vol 1 dan 2 untuk pembelajaran Matematika SD Kelas II.

Berikut adalah daftar hadir dan dokumentasi kegiatan sosialisasi dengan Ustadz - Ustadzah di SD Plus At-taqwa Brondong Lamongan pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020










Merdeka Belajar, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Rumah Belajar, Belajar di mana saja, kapan saja, denga siapa saja

#pembaTIK
#pembaTIK
#Level4berbagi
#Rumahbelajar















Senin, 12 Oktober 2020

SEL VOLTA SAYUR DAN BUAH

 

Salah satu materi yang dipelajari di Kimia SMA adalah mengenai Elektrokimia, di mana peserta didik diharapkan dapat menganalisis proses yang terjadi dan melakukan perhitungan zat atau listrik yang terlibat pada suatu sel Volta serta penerapannya dalam kehidupan. Elektrokimia merupakan merupakan bagian dari Ilmu kimia yang mempelajari proses perubahan suatu reaksi kimia sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Prinsip dasar dari Elektrokimia adalah reaksi reduksi oksidasi yang berlangsung secara spontan, sehingga menyebabkan terjadinya aliran electron dari zat berpotensial reduksi rendah ke zat yang memiliki potensial reduksi lebih tinggi.

Sel Elektrokimia pertama kali dikenalkan oleh Luigi Galvani yang kemudian dilanjutkan oleh Alesandro Volta, itulah sebabnya rangkain alat elektrokimia dikenal dengan sebutan sel Galvani atau Sel Volta.

Sel Volta terdiri dari :

1. Elektroda

Pada Sel Volta sedikitnya memiliki dua buah elektroda yang disebut dengan Katoda atau Kutub positif dan Anoda atau kutub negatif.

Pada Katoda terjadi reaksi reduksi, sementara reaksi oksidasi terjadi di anoda

2. Zat Elektrolit.

Zat Elektrolit adalah zat yang dapat terionisasi sehingga dapat menghasilkan ion yang bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik. Umumnya zat elektolit ini berupa larutan garam, asam atau basa.

3. Jembatan Garam

Salt Bridge atau jembatan garam adalah suatu larutan garam yang menghubungkan dua buah zat elektrolit. Fungsi dari larutan ini adalah untuk menjembatani atau menstabilkan aliran ion-ioda katoda dan anoda.

4. Rangkaian Konduktor

Rangkaian ini terdiri dari kawat atau kabel yang menghubungkan dua buah elektroda.


Rangkaian sel volta dengan jembatan garam (Sumber: Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.)

 

Pada gambar di atas, terlihat rangkaian sel volta dengan dua bagian. Masing-masing bagian kemudian disebut sebagai setengah sel. Pada bagian kiri, terdapat larutan ZnSO4. Reaksi yang terjadi adalah oksidasi dari logam Zn menjadi ion Zn2+, sedangkan pada bagian kanan, dalam larutan CuSO4 terjadi setengah reaksi reduksi di mana ion Cu2+ mengendap menjadi logam Cu.

Logam Zn menjadi kutub listrik negative pada sel volta di atas disebut sebagai anode.

Logam Cu tempat terjadinya reduksi ion Cu2+ disebut katoda. Reaksi oksidasi di anoda menuju reaksi reduksi di katoda, maka anoda adalah kutub negatif dan katoda adalah kutub positif.

 

Pada pembelajaran yang saya lakukan, peserta didik saya berikan tantangan untuk membuat Sel Volta dengan zat-zat yang ada di sekitar lingkungannya, dengan menggunakan Lembar Kegiatan (LK) Merancang Sel Volta.

Seperti yang kita tahu Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian memiliki peranan penting di dalamnya. Salah satu produk sektor pertanian adalah buah dan sayuran. Untuk itulah peserta didik saya arahkan untuk membuat bio baterei atau baterei dari bahan organik.

Setelah waktu penugasan satu pekan beberapa peserta didik menyelesaikan tugas dengan sangat baik. Sebagian besar dari mereka berusaha memproduksi sel volta dengan bahan buah yang ada lingkungan  pekarangannya sendiri, diantaranya adalah tomat, lemon, jeruk maupun kentang. Bahkan ada siswa yang berhasil menciptakan baterei dari limbah sayur alias sayuran yang sudah membusuk.

Di bawah ini adalah beberapa produk yang telah mereka hasilkan.

 




Karya Lengkap siswa XII MIPA SMA N Plumpang dalam Merancang Sel Vota bisa di lihat di sini

#Elektrokimia

#SelVolta

Fitur Utama 2 : Laboratorium Maya

 Praktikum saat BDR ? Siapa Takut!!

 

Mengajar Kimia memiliki tantangan tersendiri saat harus melakukan pembelajaran jarak jauh atau yang familiar disingkat sebagai PJJ maupun BDR, Belajar Dari Rumah. Sejak Maret 2020 hampir semua sekolah melaksanakan sistem pembelajaran tanpa bertatap muka secara lansung dengan peserta didik. Tidak  mudah memang, tapi bukan berarti tidak bisa dilaksanakan. Terutama ketika saya, selaku pengampu mata pelajaran Kimia di SMA yang tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan percobaan di laboratrium.

Berbagai upaya coba saya siasati agar peserta didik tidak kehilangan pengalaman mencoba dan mengeksplorasi lingkungannya. Diantaranya adalah menggunakan bahan dan alat sederhana yang bisa mereka jumpai sehari-hari. Akan tetapi tentu saja tidak semua materi percobaan bisa diantisipasi dengan cara itu. Alternatif lain yang pernah saya gunakan bersama peserta didik saya adalah dengan memanfaatkan Rumah Belajar. Tentu sudah tahu bukan ? bahwa di Portal Rumah Belajar terdapat sebuah fitur yang menyediakan percobaan virtual. Ya … Laboratrium Maya namanya.

Fitur tersebut dapat diakses di laman https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/ atau melalui Portal Rumah Belajar di https://belajar.kemdikbud.go.id/ .

https://belajar.kemdikbud.go.id/images/Website%20Banner%20Laboratorium%20Maya.jpg

Sesuai namanya Laboratorium Maya menyediakan link aplikasi percobaan berupa simulasi yamg dilengkapi dengan Lembar Kerja dan teori praktikum. Bukan hanya mata pelajaran Kimia saja lho,,, di Lab Maya terdapat berbagai simulasi percobaan Fisika, Biologi bahkan Matematika. Barut ahu lan kalau matematika juga bisa dicoba di Lab Maya ? . Simulasi percobaan yang tersedia di fitur ini terdiri dari tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)

 
tampilan beranda Labratorium Maya

 

Daftar Isi/ Menu di Laboraorium Maya

Beberapa pekan lalu saya mencoba menggunakan fitur ini bersama dengan peserta didik di sekolah saya. Materi yang saya pilih adalah Termokimia di Kelas XI semester 1. Pada Bab ini peserta didik mempelajari tentang apa itu Ilmu termokimia, bagaimana Hukum-hukum dasar termodinamika di terapkan dalam mempelajari reaksi kimia serta mengidentifikasi jenis reaksi termokimia dan menuliskan persamaanya.

Secara Umum reaksi termokimia terdiri dari dua jenis, yaitu reaksi Eksoterm yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan  dan Reaksi Endoterm yan menerima kalor dari lingkungan.

Kegiatan pembelajaran saya awali dengan menyajikan video melalui youtube yang sudah saya tautkan ke dalam google Classroom yang kami gunakan selama pembelajaran dari rumah, sayangnya saya belum memanfaatkan Kelas Maya dari rumah belajar karena beberapa alasan.



Setelah peserta didik menyimak video di atas mereka saya beri penugasan untuk membuka Laboratrium Maya yaitu melakukan kegiatan simulasi percobaan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm. Pada  kegiatan simulasi ini diharapkan peserta didik dapat membedakan perubahan suhu pada sistem atau zat yang direaksikan. Setelah mereka dapat mengamati penurunan suhu maupun kenaikan suhu pada berbagai reaksi akhirnya dapat menyimpulkan dengan tepat mana  reaksi yang termasuk Eksoterm dan mana yang termasuk Endoterm.

Di akhir kegiatan peserta dIdik mampu menuliskan persamaan reaksi termokimianya lengkap dengan perubahan entalpi yang dialami oleh reaksi tesebut.

Penasaran ? Yuk coba Fitur Laboratorium Maya di Portal Rumah Belajar.

 

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Rumah Belajar, Belajar di mana saja, Kapan saja, Dengan siapa saja

#PembaTIK

#PembaTIK2020

#PembaTIKLevel4

#SRBJatim

#Kemdikbud

#RumahBelajar

 

FITUR RUMAH BELAJAR : SUMBER BELAJAR

SUMBER BELAJAR

Di era informasi yang terbuka saat ini, sumber pembelajaran tidak hanya terbatas pada buku teks cetak dan non cetak saja. Pada portal Rumah Belajar yang dikembangkan oleh Pusdatin Kemdikbud RI terdapat salah satu fitur utama yang sangat bermanfaat untuk menambah informasi dan sumber pembelajaran. Fitur tersebut dapat di akses melalui link https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/

https://belajar.kemdikbud.go.id/images/Website%20Banner%20Sumber%20Belajar.jpg

Pada fitur sumber belajar ini materi disajikan sesuai dengan kurikulum dalam berbagai bentuk konten. Diantaranya konten dalam bentuk pdf, web maupun konten audio dan video. Terdapat berbagai konten sesuai dengan tingkat pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) , SMA, SMK maupun Sekolah Luar Biasa (SLB). 

Konten-konten tersebut sebagian besar adalah karya dari peserta PembaTIK dari tahun ke tahun, baik yang saat ini masih aktif mengikuti program maupun para Duta Rumah Belajar tahun-tahun sebelumnya konten lainya tentu produk yang dihasilkan oleh Tim Pengembang dari Kemdikbud, produk TV Edukasi maupun Radio Edukasi.


Di bawah ini merupakan beberapa tangkapan layar dari konten-konten yang tersedia di sumber belajar.

PembaTIK bukan Pembuat batik

Saat mendengar istilah pembatik tidak bisa dipungkiri yang ada di pikiran beberapa sahabat adalah segala sesuatu yang jelas berhubung dengan batik, yang kemudian mendapat awalan pe-  sehingga berubah menjadi kata benda yaitu pembatik yang di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai (1) orang yang membatik atau (2) orang yang pekerjaannya membatik (membuat kain batik). Akan tetapi kata tersebut kemudian diadaptasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai akronim untuk menyebut sebuah pelatihan atau program peningkatan kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ya, PembaTIK  memiliki kepanjangan Pembelajaran Berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Program ini mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar Kompetensi TIK ini terdiri dari empat (4) level yaitu level literasi, implementasi, kreasi dan level berbagi. 

Terdapat banyak sekali manfaat mengikuti kegiatan PembaTIK ini diantaranya seperti yang tertuang dalam https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/pembatik_2020  yaitu :

  1. Meningkatkan kemampuan TIK sesuai dengan perkembangan teknologi terkini
  2. Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional

  3. Berkesempatan untuk menjadi Duta Rumah Belajar

Tahun 2020 ini ke empat kalinya program Pusdatin ini digagas, setelah sebelumnya dalam pengelolaan Pustekom terpilih Duta Rumah Belajar Tahun 2017, 2018 dan 2020.

Saat ini program tersebut sudah berada pada tahap yang mendekati akhir yaitu Bimtek Level 4. Pada Level ini diikuti oleh 1020 peserta dari seluruh Indonesia dengan masing-masing Provinsi terdiri dari 30 peserta. 

Ilustrasi penyelenggaran PembaTIK tahun 2020 seperti pada infografis berikut ini
https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/themes/theme2017/images/pembatik2020/Ilustrasi-Tahap-Pembatik-2020.jpg


Untuk menjadi peserta PembaTIK sebenarnya sangat sederhana, seperti yang disebutkan di salah satu fitur Rumah Belajar yaitu Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan  (PKB). Syarat dan ketentuannya antara lain :

Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari semua jenjangyang dibuktikan dengan SK PNS yang bersangkutan.
  1. Guru Tetap Yayasan yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan dari Yayasan
  2. Guru Honorer di Instansi Pendidikan Pemerintah/Swasta dari semua jenjang yang dibuktikan dengan keputusan dari pimpinan lembaga yang bersangkutan.
  3. Mengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya (guru mata pelajaran/guru kelas).

Di bawah ini adalah video tutorial untuk mengikuti PembaTIK tahun 2020


Jika tahun ini Anda belum termasuk diantara peserta PembaTIK tidak ada salahnya mulai bersiap untuk program PembaTIK tahun  berikutnya.

Tertarik ?? silahkan kunjungi Rumah Belajar pada fitur tambahannya PKB

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Rumah Belajar, belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja.

#PembaTIK

#PembaTIK 2020

#PembaTIKLevel4

#Kemdikbud

#SRBJatim

#PortalRumahBelajar

#RumahBelajar


SUDAHKAH MENGENAL RUMAH BELAJAR ?


Rumah belajar adalah sebuah portal pembelajaran yang menyediakan bebagai bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh tidak hanya oleh siswa tetapi juga oleh para Pendidik (Guru). Siswa yang dapat menggunakan fitur yang ada di Rumah Belajar tediri dari siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat, maupu Umum. Dengan slogan belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja menunjukkan bahwa seluruh konten yang ada di Rumah Belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis.


Portal Rumah belajar dapat diakses melalui laman https://belajar.kemdikbud.go.id/ atau dapat pula diinstal aplikasi di ponsel Android melalui playstore di https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.kemdikbud.belajar.apprumahbelajar 

Melalui rumah belajar kita bisa menjelajah berbagai fitur yang terdiri dari fitur utama dan fitur Pendukung. Fitur Utamanya terdiri dari Kelas Maya , Sumber Belajar, Lab Maya dan Bank Soal. Sementara Fitur pendukungnya antara lain Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik (BSE), Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),  Wahan Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra serta fitur terbarunya yaitu Edugame.


Masing –masing fitur akan kami ulas pada artikel berikutnya.


Bank Soal



Kelas Maya


Laboratorium Maya



Sumber Belajar


 

Mari bergabung dengan pengguna lainnya di Rumah Belajar.

Artikel dimodifikasi dari sumber  https://belajar.kemdikbud.go.id/ 

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

Rumah Belajar, belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja.

#PembaTIK

#PembaTIK 2020

#PembaTIKLevel4

#Kemdikbud

#SRBJatim

#PortalRumahBelajar

#RumahBelajar